Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kabupaten Karangasem bekerjasama dengan pemerintah Desa Seraya Timur, mengadakan kegiatan team building dan penggalian usulan serta gagasan sekolah lapang untuk mendukung pembangunan desa yang inklusif dan akuntabel.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Desa Seraya Timur pada hari Kamis, 21 September 2023. Dihadiri oleh Sekretaris Desa Seraya Timur, Ketua dan Aggota BPD Seraya Timur, Ketua dan Anggota Lakpesdam PCNU Kabupaten Karangasem, Penggerak Swadaya Masyarakat DPMD Kabupaten Karangasem serta pengurus dan anggota sekolah lapang Desa Seraya Timur sebanyak 25 orang.

Dibuka langsung oleh Sekretaris Desa, I Nyoman Wardana,SE.S.Pd yang dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya tujuan dari pertemuan kali ini adalah untuk menggali usulan-usulan terkait sekolah lapang.

Beliau menyerahkan sepenuhnya terkait teknis rapat kepada tim Lakpesdam dan tentunya agar semua peserta mengikuti dengan baik sehingga apa yang dibahas nantinnya dapat memberikan manfaat baik wawasan ataupun pemahaman mengenai sekolah lapang.

Sambutan selanjutnya oleh Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Karangasem, Agus Ariyanto. Beliau menyampaikan bahwa inti dari kegiatan ini adalah untuk menentukan arah tujuan, langkah atau kegiatan apa yang akan dilaksanakan dalam sekolah lapang guna mendukung Desa Seraya Timur menjadi desa yang inklusif dan akuntabel.

Sekolah lapang adalah sekolah yang tidak ada gedung, sekolah lapang bisa dimana saja. Kegiatan sekolah lapang ini sebagai upaya melatih kapasitas kaum marjinal seperti kelompok perempuan, disabilitas dan lansia dalam konteks pembangunan desa.

Untuk program desa inklusif di Kabupaten Karangasem terpilih 4 desa, yakni Desa Pempatan, Desa macang, Desa Tianyar tengah dan Desa Seraya Timur. Dari keempat desa tersebut kami melakukan pendampingan untuk mendorong pembangunan desa lebih inklusif.

Kita akan melakukan kegiatan dari tahun 2023 s/d tahun 2024. Tahapan pertama adalah pembuatan team building dulu, tujuannya adalah agar sama-sama kenal dan mengerti apa yang akan dilakukan sebagai pengurus dan anggota sekolah lapang paparnya.

Dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda DPMD Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Budhiawan Putera,S.Sos. Beliau memaparkan bahwa Desa Inklusif adalah desa sebagai ruang kehidupan dan penghidupan bagi semua warga desa yang diatur dan diurus secara terbuka, ramah dan meniadakan hambatan untuk bisa berpartisipasi secara setara, saling menghargai serta merangkul setiap perbedaan dalam pembangunan desa.

Desa inklusif juga dapat melakukan aksi afirmatif dalam memenuhi hak-hak kelompok marginal tertentu di desa, seperti untuk orang dengan disabilitas dan lansia, supaya, mereka dapat lebih setara dengan anggota masyarakat lain, dan mendapatkan manfaat dari pembangunan desa.

Kegiatan dilanjutkan dengan materi penggalian usulan gagasan sekolah lapang yang dipandu oleh Tim Lakpesdam. Setiap peserta diberikan kertas untuk menulis usulan yang akan di laksanakan dalam sekolah lapang. Kemudian semua perseta dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok akan menentukan usulan prioritas dari masing-masing anggota.

Kegiatan diakhiri dengan berfoto bersama antara pengurus sekolah lapang dan nara sumber.