(Seraya Timur) – Dalam rangka evaluasi pencegahan dan penanggulangan Stunting Desa Seraya Timur Tri Wulan I Tahun 2024 dan persiapan penyusunan perencanaan tahun 2025, Pemerintah Desa Seraya Timur melaksanakan Rembuk Stunting pada hari Rabu, 15 Mei 2024 yang bertempat di ruang Aula Kantor Desa Seraya Timur.
Dihadiri oleh Sekretaris Desa Seraya Timur, Kepala Puskesmas Karangasem II, PPL KB Kecamatan Karangasem, TPPS Seraya Timur, TPK Seraya Timur, KPM Seraya Timur, PKK Pokja IV Seraya Timur, Guru Paud Seraya Timur, serta Ketua Kader BKB Seraya Timur.
Kegiatan rembuk stunting dibuka oleh Sekretaris Desa Seraya Timur, I Nyoman Wardana,SE.S.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa rembuk stunting merupakan diskusi terarah untuk mendapatkan komitmen desa dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memastikan konvergensi baik yang akan dilakukan pada tahun berjalan maupun untuk dimasukkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan Desa tahun berikutnya. Melalui rembuk stunting ini diharapkan dapat mengkonsolidasi usulan-usulan kegiatan berdasarkan data hasil pemetaan lima paket layanan yang telah dikumpulkan oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM) Seraya Timur.
Tatis Yenny Cahyari,A.Md.Gz, Tim Ahli Gizi Puskesmas Karangasem II menyampaikan bahwa Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Beberapa faktor penyebab Stunting diantaranya :
- Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
- Pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui.
- Sanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih.
“ Guna pencegahan Stunting, hal pokok yang harus diperhatikan adalah gizi ibu hamil dan balita harus terpenuhi, sehingga tumbuh kembang anak dapat optimal dan terwujud balita yang sehat, balita yang mempunyai tingkat intelegensi yang baik. Penanganan Stunting harus melibatkan semua unsur untuk mewujudkan generasi muda yang sehat “ jelasnya
Kader Pembangunan Manusia (KPM) Seraya Timur, Ni Kadek Meliani menyampaikan dalam hal pencegahan Stunting di Desa, KPM harus selalu berkoordinasi dengan Pemerintahan Desa, unit penyedia layanan kesehatan dan pendidikan serta berbagai kelompok masyarakat di Desa yang peduli dengan upaya pencegahan Stunting. KPM berperan dalam pembangunan manusia di desa terutama dalam monitoring dan fasilitasi konvergensi penanganan stunting. Dari hasil monitoring selama ini, dirinya menyampaikan bahwa penanganan Stunting di Desa Seraya Timur sudah berjalan dengan baik meskipun ada beberapa kasus stunting yang masih terjadi.
Dari laporan pelaksanaan konvergensi dan evaluasi stunting di Desa Seraya Timur yang disampaikannya baik tingkat konvergensi desa yang mencakup sasaran dan penggunaan dana desa dalam pencegahan stunting sudah hampir 100% terlaksana.
Leave A Comment