(Seraya Timur) – Pemerintah Desa Seraya Timur menggelar Upacara Tawur Agung Kesanga bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga pada hari Minggu, 10 Maret 2024 yang bertempat di Pura Perempatan Banjar Dinas Tinjalas, Desa Seraya Timur.

Tawur Agung Kesanga berdasarkan “Lontar Sang Hyang Aji Swamandala”, merupakan upacara Butha Yadnya yang bertujuan untuk kesejahteraan alam dan lingkungan.
Upacara ini diadakan sehari sebelum Nyepi yaitu saat Pengerupukan (Tilem Sasih Kesanga). Dengan demikian, pelaksanaan upacara ini disebut upacara korban (mecaru) yang berfungsi menjaga keseimbangan alam semesta maupun diri manusia dari gangguan bhuta kala.

Upacara pangrupukan sebagai rangkaian upacara Nyepi termasuk upacara korban/caru yang dipersembahkan kepada bhuta kala agar kembali ke tempat asalnya dan tidak mengganggu keadaan alam semesta (bhuana agung) maupun kehidupan manusia (bhuana alit). Sebaliknya, setelah bhuta kala itu diberikan korban/caru diharapkan dapat membantu umat manusia mencapai kesejahteraan hidup. Dengan demikian, fungsi upacara pangrupukan adalah untuk menjaga keselarasan hubungan antara manusia, alam semesta, dengan bhuta kala.

Perbekel Seraya Timur, I Made Pertu.SH menyampaikan bahwa pendanaan kegiatan Upacara Tawur Agung Kesangan tahun 2024 tersebut bersumber dari APBDes tahun Anggaran 2024 sehingga para krama (masyarakat) tidak dikenakan urunan (iuran).

Nyepi merupakan hari raya suci bagi umat hindu yang dirayakan setiap satu tahun sekali yaitu setiap Tahun Baru Saka. Tahun ini Hari Suci Nyepi jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Pada saat Nyepi Umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yakni Amati Geni (tiada berapi-api / tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak berkreasi / tidak makan dan minum). Dengan melaksanakan catur brata penyepian ini, umat Hindu di Bali bisa konsentrasi atau fokus dengan tenang dan khusuk untuk kembali ke jati diri, yang ditempuh dengan cara meditasi, shamadi, perenungan diri sendiri di suasana yang sunyi-senyap atau “keheningan”.

Hari Raya Nyepi menjadi momentum yang sangat penting artinya, karena apa yang telah dirasakan, diperbuat, dan dialami pada tahun sebelumnya diingat, direnungkan, dan dipertimbangkan kembali pada Hari Raya Nyepi. Dari sini umat Hindu dapat mengetahui kelebihannya, kekurangannya, dan kesalahanya serta rencana-rencana yang perlu dilaksanakan di masa mendatang. Dengan adanya kesadaran atas segala kesalahan yang pernah dirasakan, dialami, dan dilakukan maka pada Hari Ngembak Geni esok harinya, tiba kesempatan untuk saling memaafkan.

Upacara Persembahyangan dilaksanakan pada pukul 15.00 Wita yang dipuput oleh Jro Mangku Jaya.

Turut hadir dalam upacara tawur agung kesanga tersebut Ketua BPD Seraya Timur beserta Anggota, Perangkat dan Staff Desa Seraya Timur selaku Panitia Kegiatan, Ketua PKK Seraya Timur, Kepala Wilayah Se-Desa Seraya Timur, Kelian Adat Se-Desa Seraya Timur serta masyarakat umum Desa Seraya Timur.